Sistem Pernapasan Ikan
Ikan bernapas menggunakan insang. Insang berbentuk lembaran-lembaran
tipis berwarna merah muda dan selalu lembap. Bagian terluar dari insang
berhubungan dengan air, sedang bagian dalam berhubungan erat dengan
kapilerkapiler darah. Tiap lembaran insang terdiri dari sepasang filamen
dan tiap filamen mengandung banyak lapisan tipis (lamela). Pada filamen
terdapat pembuluh darah yang memiliki banyak kapiler, sehingga
memungkinkan O2 berdifusi masuk dan CO2 berdifusi keluar.
Pada ikan bertulang sejati (Osteichthyes) insangnya dilengkapi dengan
tutup insang (operkulum), sedangkan pada ikan bertulang rawan
(Chondrichthyes) insangnya tidak mempunyai tutup insang. Selain bernapas
dengan insang, ada pula kelompok ikan yang bernapas dengan gelembung
udara (pulmosis), yaitu ikan paru-paru (Dipnoi). Insang tidak hanya
berfungsi sebagai alat pernapasan, tetapi juga berfungsi sebagai alat
ekskresi garam-garam, penyaring makanan, alat pertukaran ion, dan
osmoregulator.
1) Sistem Pernapasan pada ikan bertulang sejati
Salah
satu contoh ikan bertulang sejati yaitu ikan mas. Insang ikan mas
tersimpan dalam rongga insang yang terlindung oleh tutup insang
(operkulum). Perhatikan Gambar 7.16. Insang ikan mas terdiri dari
lengkung insang yang tersusun atas tulang rawan berwarna putih,
rigi-rigi insang yang berfungsi untuk menyaring air pernapasan yang
melalui insang, dan filamen atau lembaran insang. Filamen insang
tersusun atas jaringan lunak, berbentuk sisir dan berwarna merah muda
karena mempunyai banyak pembuluh kapiler darah dan merupakan cabang dari
arteri insang. Di tempat inilah pertukaran gas CO2 dan O2 berlangsung.

Gas O2 diambil dari gas O2 yang larut dalam air melalui insang secara
difusi. Dari insang, O2 diangkut darah melalui pembuluh darah ke seluruh
jaringan tubuh. Dari jaringan tubuh, gas CO2 diangkut darah menuju
jantung. Dari jantung menuju insang untuk melakukan pertukaran gas.
Proses ini terjadi secara terus-menerus dan berulang-ulang.
Mekanisme pernapasan ikan bertulang sejati dilakukan melalui mekanisme inspirasi dan ekspirasi. Perhatikan Gambar!
a) Fase inspirasi ikan
Gerakan
tutup insang ke samping dan selaput tutup insang tetap menempel pada
tubuh mengakibatkan rongga mulut bertambah besar, sebaliknya celah
belakang insang tertutup. Akibatnya, tekanan udara dalam rongga mulut
lebih kecil daripada tekanan udara luar. Celah mulut membuka sehingga
terjadi aliran air ke dalam rongga mulut. Perhatikan gambar di samping.
b) Fase ekspirasi ikan
Setelah air masuk
ke dalam rongga mulut, celah mulut menutup. Insang kembali ke kedudukan
semula diikuti membukanya celah insang. Air dalam mulut mengalir
melalui celah-celah insang dan menyentuh lembaran-lembaran insang. Pada
tempat ini terjadi pertukaran udara pernapasan. Darah melepaskan CO2 ke
dalam air dan mengikat O2 dari air.
Pada fase inspirasi, O2 dan air masuk ke dalam insang, kemudian O2
diikat oleh kapiler darah untuk dibawa ke jaringan-jaringan yang
membutuhkan. Sebaliknya pada fase ekspirasi, CO2 yang dibawa oleh darah
dari jaringan akan bermuara ke insang, dan dari insang diekskresikan
keluar tubuh.
2) Sistem Pernapasan pada ikan bertulang rawan
Insang
ikan bertulang rawan tidak mempunyai tutup insang (operkulum) misalnya
pada ikan hiu. Masuk dan keluarnya udara dari rongga mulut, disebabkan
oleh perubahan tekanan pada rongga mulut yang ditimbulkan oleh perubahan
volume rongga mulut akibat gerakan naik turun rongga mulut. Bila dasar
mulut bergerak ke bawah, volume rongga mulut bertambah, sehingga
tekanannya lebih kecil dari tekanan air di sekitarnya. Akibatnya, air
mengalir ke rongga mulut melalui celah mulut yang pada akhirnya
terjadilah proses inspirasi. Bila dasar mulut bergerak ke atas, volume
rongga mulut mengecil, tekanannya naik, celah mulut tertutup, sehingga
air mengalir ke luar melalui celah insang dan terjadilah proses
ekspirasi CO2. Pada saat inilah terjadi pertukaran gas O2 dan CO2.
3) Sistem Pernapasan pada ikan paru-paru ( Dipnoi )
Pernapasan
ikan paru-paru menyerupai pernapasan pada Amphibia. Selain mempunyai
insang, ikan paru paru mempunyai satu atau sepasang gelembung udara
seperti paru-paru yang dapat digunakan untuk membantu pernapasan, yaitu
pulmosis. Pulmosis banyak dikelilingi pembuluh darah dan dihubungkan
dengan kerongkongan oleh duktus pneumatikus. Saluran ini merupakan jalan
masuk dan keluarnya udara dari mulut ke gelembung dan sebaliknya,
sekaligus memungkinkan terjadinya difusi udara ke kapiler darah.
Ikan paru-paru hidup di rawa-rawa dan di sungai. Ikan ini mampu bertahan
hidup walaupun airnya kering dan insangnya tidak berfungsi, karena ia
bernapas menggunakan gelembung udara. Ada tiga jenis ikan paru-paru di
dunia, yaitu ikan paru-paru afrika, ikan paru paru amerika selatan, dan
ikan paru - paru queensland (Australia).
Pada beberapa jenis ikan, seperti ikan lele, gabus, gurami, dan betok
memiliki alat bantu pernapasan yang disebut labirin. Labirin merupakan
perluasan ke atas dalam rongga insang, dan membentuk lipatan-lipatan
sehingga merupakan rongga-rongga tidak teratur. Rongga labirin berfungsi
menyimpan udara (O2), sehingga ikan-ikan tersebut dapat bertahan hidup
pada perairan yang kandungan oksigennya rendah. Selain dengan labirin,
udara (O2) juga disimpan di gelembung renang yang terletak di dekat
punggung.